Jumat, 22 Juni 2012

Menulis Berita

Menulis berita bagi reporter pemula

Beberapa teman seprofesi saya, redaktur di koran lokal terbitan Medan dan juga suratkabar nasional di Jakarta, dalam kesempatan berkomunikasi via telepon sering mengeluhkan sulitnya mencari reporter yang mampu menulis berita dengan baik.
“Waktu direkrut, dia mengerti dan tahu menjelaskan apa itu 5W1H dan piramida terbalik, tetapi setelah beritanya ditulis, pusing saya membacanya karena tidak jelas apa maksudnya,” kata seorang teman wartawan yang pernah bekerja sebagai pemimpin redaksi di sebuah koran harian. “Lalu kalau dia tidak mengirim berita, alasannya karena tidak ada berita yang menarik untuk diliput.”
Tidak tahu teknik menulis berita dengan baik, dan tidak mengerti bagaimana cara mencari berita yang layak-tulis. Masalah ini saya pikir terjadi di semua daerah di Indonesia, banyak koran mengalaminya. Apalagi jumlah media cetak semakin banyak sementara orang yang benar-benar terpanggil menjadi wartawan sangatlah sedikit.
Di bawah ini saya bagikan beberapa tips jurnalistik dari pengalaman saya selama 15 tahun lebih menulis berita di koran dan situs Internet. Sekarang untuk level reporter pemula, dan nanti di kesempatan lain saya akan menulis tips dan teknik jurnalistik untuk tingkat redaktur agar tidak “ditokoh-tokohi” reporter.

Tips jurnalistik dasar bagi wartawan pemula: bagaimana cara menulis berita yang baik untuk koran

Tips cara menulis berita #1: Menulis dengan jujur. Fakta tidak boleh dipelintir. Opini dan penafsiran harus ditulis dalam alinea yang berbeda. Boleh tidak netral, tapi harus independen.
Berbohong dalam berita adalah dosa terberat wartawan. Jika jumlah aktivis LSM yang mendemo bupati hanya puluhan orang, jangan tulis ratusan atau ribuan orang. Berita bohong seperti ini sangat sering muncul di koran-koran daerah, terutama menyangkut liputan pilkada.
Jika harus menulis interpretasi atas sebuah fakta, tuliskanlah di paragraf terpisah, dan tunjukkan secara jelas kepada pembaca supaya mereka tahu mana yang fakta dan mana opini atau penafsiran si wartawan.
Reporter yang meliput berita di lapangan harus bersikap independen terhadap semua pihak yang terkait dengan topik tulisannya. Berikan kesempatan yang sama bagi semua narasumber untuk menjelaskan versi mereka, jangan memvonis kebenaran. Wartawan boleh tidak netral, misalnya kalau harus memihak pada rakyat yang jadi korban penindasan penguasa, namun harus selalu independen dengan memberikan kesempatan pada penguasa untuk berbicara.
Tips cara menulis berita #2: Tanda baca koma dan pola piramida terbalik.
Berhati-hatilah menggunakan tanda baca koma. Bila salah penempatan, maka redaktur di kantor redaksi bisa salah memahami laporan anda. “Amir memukul, Budi ditangkap polisi” (yang memukul ialah si Amir, kok malah Budi yang ditangkap) adalah berbeda maknanya dengan “Amir memukul Budi, ditangkap polisi” (ini benar, yang ditangkap adalah Amir).
Menulis berita biasa haruslah dalam format piramida terbalik. Yang paling penting di bagian paling atas; alinea-alinea di bawahnya semakin kurang penting. Saya sering membaca berita koran daerah yang memuat nama-nama pejabat yang menghadiri sebuah acara seremonial pada alinea kedua atau ketiga, padahal inti beritanya justru di alinea kelima atau bahkan menjelang akhir.
Tips cara menulis berita #3: Catat dengan detail. Dengarkan dengan cermat. Rekam, jangan andalkan ingatan.
Saya sering melihat reporter koran yang baru beberapa tahun bekerja melakukan wawancara atau liputan berita di lapangan dengan tidak mencatat sama sekali! Manusia dengan otak super! Bahkan hanya duduk di warung kopi dengan jarak seratusan meter dari lokasi demo atau acara seremonial yang akan jadi topik beritanya. Tapi sepulang meliput, dia bisa dengan santai menulis berita di komputer warnet, tanpa takut sedikit pun bahwa kemungkinan ada data dan fakta yang salah-tulis.
Wartawan pemula sering malu untuk bertanya, “Pak Kadis, ejaan nama Bapak yang benar Jhonny atau Joni atau bagaimana?”
Kalau narasumber mengucapkan kalimat dengan makna ganda atau kurang jelas, tanyakan kembali dan tegaskan. Jangan sampai yang dia maksud adalah “Polisi belum akan memeriksa dia” tapi anda tulis dalam berita sebagai “Polisi tidak akan memeriksa dia”.
Tips cara menulis berita #4: Tulis dalam kalimat yang jelas, lengkap, dan jernih.
Redaktur koran harian akan membiarkan naskah berita reporter yang ditulis dengan kalimat yang membingungkan, karena dia dikejar tenggat menyelesaikan halamannya. Kalau anda menulis berita kriminal tentang mencuri, maka sebutkan sejelas-jelasnya SIAPA yang mencuri, SIAPA yang menjadi korban, dan APA yang dicuri. Jangan anda malah asyik menulis BAGAIMANA pencurian itu terjadi, atau ajakan kapolsek agar warga melakukan ronda malam.
Yang paling mendasar dalam sebuah berita biasa ialah APA dan SIAPA, baru kemudian DI MANA, KAPAN dan yang lainnya. Jangan tulis “Menurut Amir, bla-bla-bla…” tanpa anda jelaskan siapa itu si Amir; apakah dia demonstran, penonton aksi demo, atau pendukung pihak yang didemo.
Sering saya melihat pembaca koran menggerutu, “Apa maksudnya berita ini, tak jelas.” Berita mesti ditulis dengan kalimat yang jernih. Susunlah kalimat-kalimat tunggal, dan sebisa mungkin hindari memakai anak kalimat jika hal itu berpotensi membuat pembaca bingung.
Tips cara menulis berita #5: Fokus pada topik berita. Jangan melebar ke sana-sini.
Sejak meliput dan wawancara di lapangan, reporter koran sudah harus tahu apa topik atau sudut pandang laporannya. Bila memilih “nasib guru honorer berupah kecil”, maka temuilah pihak-pihak yang terkait dengan isu tersebut. Selain wawancara dengan guru, tanyai juga kepala sekolah, pejabat Dinas Pendidikan, anggota DPRD dari komisi yang membidangi pendidikan, pensiunan guru, dll. Jangan malah anda hanya mengutip komentar aktivis LSM karena dia punya saudara yang baru diputus-kontrak sebagai guru honorer.
Kalau misalnya anda kesal melihat seorang pejabat yang suka berindehoi di kafe-kafe malam, maka liputlah itu secara khusus dan jangan selipkan pada berita bertopik lain, “Ditanya mengenai dugaan korupsi stafnya, Kepala Dinas yang sering berdisko di Tenda Biru ini mengatakan….” Terlalu nampak ‘kali tak dikasih amplop. Malu kita sebagai wartawan.
Tips cara menulis berita #6: Tulis dengan proporsional, jangan berlebihan.
Ini kelemahan banyak reporter koran di daerah. Fakta yang diaperoleh dari narasumbernya, katakanlah kejaksaan, adalah bahwa Kabag Umum sedang diselidiki terkait kasus dugaan penggelembungan dana pembelian seprai dan gorden rumah dinas bupati. Tapi kemudian ditulisnya dalam berita “Tapanuli Utara sarang korupsi”. Jika anda ingin menulis berita Tapanuli Utara sebagai sarang korupsi, maka beberkanlah sekian banyak data kasus korupsi di daerah itu.
Ada wartawan koran menulis berita “Dengan arogannya Camat menjawab via telepon bahwa…” hanya karena si narasumber berbicara ketus-ketus.
Sebaliknya reporter lain yang baru mendapat amplop tebal dari pejabat mengirim naskah berita ke redaksinya “Bupati yang sangat dicintai rakyatnya ini mengatakan…,” padahal si bupati baru saja ditetapkan sebagai tersangka korupsi dan beberapa kali didemo warga.
Tips cara menulis berita #7: Periksa kalimat kutipan, pernyataan off the record, konfirmasi, dan “ucapan di kedai kopi”.
Jangan biarkan beritamu memiliki celah untuk digugat ke pengadilan. Jika harus menulis kalimat langsung, maka tulislah seperti apa adanya diucapkan oleh narasumber. Bila dia mengucapkan kalimat dalam bahasa daerah, misalnya bahasa Batak, telitilah saat menerjemahkannya ke dalam bahasa Indonesia.
Saat melihat catatan atau mendengar rekaman wawancara, jika anda bingung atau lupa mana bagian informasi yang merupakan pernyataan off the record (tidak untuk ditulis) dan mana yang bukan, tunda dulu menuliskan bagian itu sebelum berhasil mempertanyakan kembali pada narasumber berita.
Si A menuding si B. Apakah anda sudah melakukan konfirmasi pada si B? Jika belum, jangan dulu menulis berita itu. Kalaupun harus, karena alasan-alasan tertentu, seperti deadline atau faktor kemenarikan topik berita, maka samarkanlah secara total identitas si B. Kalau si A menuding si B dalam tiga hal, maka konfirmasinya tidak boleh hanya menyangkut satu hal.
Wartawan koran duduk-duduk santai bersama pejabat dan politikus di kedai kopi, lalu ada seorang pejabat yang melontarkan pernyataan menarik, kemudian si reporter mengutip kalimat tadi dalam beritanya dengan menuliskan nama si pejabat. Jangan lakukan yang begini. Anda harus kembali menemui si pejabat untuk meminta izin apakah kalimatnya itu boleh anda kutipkan ke dalam berita.
Tips cara menulis berita #8: Yang terakhir, dan ini sangat mendasar: Patuhilah kode etik jurnalistik yang melarang wartawan melakukan plagiat atau menjiplak.
Jangan kira jika anda mengutip beberapa kalimat berita dari koran lain, atau menyadur bahan dari Internet, maka hal itu tidak akan ketahuan. Percayalah, cepat atau lambat akan ada pembaca yang komplain dan menyampaikannya kepada redaksi anda di kantor. Jika begitu, karir kewartawanan anda sudah sedang di ujung tanduk. Redaktur anda akan wanti-wanti untuk menerbitkan berita yang anda laporkan, dan koran lain pun akan berpikir keras untuk menerima lamaran dari wartawan tukang jiplak.
Saya punya pengalaman soal ini. Dulu di sebuah koran mingguan, di mana saya menjadi pemimpin redaksi, ada seorang redaktur saya yang menulis ulasan mengenai ulos Batak “sepanjang air sungai mengalir” alias sangat-sangat panjang. Tulisan itu terbit beberapa edisi, dan memakan ruang satu halaman penuh. Pada edisi kedua, ada seorang pembaca mengirim email kepada saya, dan ada dua orang lainnya yang menelepon langsung ke ponsel saya. Mereka komplain dan mengatakan bahwa artikel perihal ulos Batak itu adalah plagiat alias dijiplak dari situs blog di Internet, dan bukan karya si redaktur.
Memang pada tulisan itu, di bawah judulnya, tertulis “oleh…” (tanda titik-titik adalah nama si redaktur), tanpa keterangan sedikit pun bahwa karya tersebut dikutip dari sejumlah blog Internet. Bahkan dengan beraninya si redaktur menulis kredit-foto pada gambar-gambar ulos: “Foto oleh…” (juga tertulis namanya).
Setelah saya cek dan benar bahwa semua isi artikel dan foto itu adalah karya cipta milik beberapa blogger di Internet, pada koran edisi berikutnya saya menambahkan keterangan di bawah judul: “Dikutip dari berbagai sumber di Internet”. Seharusnya saya hendak menulis alamat-alamat blog yang dikutip, tapi ada alasan tertentu sehingga tidak jadi.
Beberapa hari kemudian dalam rapat redaksi, si redaktur malah protes pada saya. “Mengapa Pemred bikin begitu. Itu sama saja telah melecehkan saya. Berhari-hari saya mencari bahannya dan menggabungkannya menjadi satu tulisan,” katanya.
Bah, makjang! Sudah ketahuan menjiplak tapi masih berkelit pula. Yang dilecehkan itu sebenarnya siapa: dia atau blogger si penulis asli? Tidak lama kemudian, setelah muncul kesalahan-jurnalistik lain dalam tugasnya sebagai redaktur, akhirnya saya memecat dia dan mencari redaktur baru. » Jarar Siahaan dotcom.

Liputan Pariwisata Bengkulu



Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia Mari Elka Pangestu mengunjungi Bengkulu. Kunjungan kali ini berkaitan dengan Pencanangan Gerakan Indonesia Bersih dan Bengkulu Expo 2012.

Kunjungan di Bengkulu diawali dengan melakukan pengarahan pariwisata bersama pemerintah daerah dan pihak terkait. Acara ini dilkasanakan di Gedung Daerah Bengkulu yang merupakan rumah tempat tinggal Thomas Stanford Raffless sewaktu menjabat sebagai Gubernur Inggris di Bengkulu.Dalam pengarahan itu disampaikan potensi wisata yang dimiliki kota Bengkulu oleh Plt Gubernur Bengkulu Junaidi Hamzah. 

Pada penyampaian pengarahan potensi wisata Bengkulu, kebersihan menjadi salah satu focus perhatian sebagai modal penting pengembangan pariwisata. Dengan kebersihan maka kenangan indah dan kenyamanan  destinasi wisata akan membuat wiisatawan kembali berkunjung..

Video Pengarahan Wisata Bu Menteri.disebutkan oleh Bu Menteri, banyak cara mempromosikan wisata dimulai dengan hal sederhana, salah satunya peran social media. Dan tidak lupa peran masyarakat juga menjadi penting untuk menciptakan kepariwsataan yang baik.

Keesokan harinya Menteri Pariwisata dan Ekonomi kreatif mengunjungi wisata Pantai Panjang untuk mencanangkan Gerakan Nasional Indonesia Bersih.  Acara ini dihadiri ribuan warga dan pelajar lengkap dengan peralatan kebersihan, acara ini sebagai aksi kesadaran nasional bahwa objek wisata yang memiliki potensi jika dikelola dengan baik termasuk kebersihannya akan berdampak pada pengembangan ekonomi kreatif.

Selain itu Menteri pariwisata juga meresmikan Festival Pesisir Wisata Pantai Panjang dan Bengkulu Expo 2012. Festival Pesisir Pantai Panjang dan Bengkulu Expo adalah salah satu bagian dari promosi wisata dan potensi Bengkulu terhadap masyarakat. Pada acara ini disuguhkan parade seni budaya unik Kota Bengkulu seperti Barongsay yang dibawakan oleh masyarakat keturunan tiong hoa maupun pribumi Bengkulu, parade Pakaian Pengantin dari 9 kabupaten dan 1 Kota di Bengkulu, Parade kerajinan Kain Besurek,komunitas-komunitas pendukung pariwisata seperti Volkswagen Bencoleen Club dan Kerano ( Kereta angin Kuno ), hingga kesenian khas dan kuliner Propinsi Bengkulu.

Potensi sumber daya alam dan ekonomi kreatif juga dipamerkan di pameran ini.
Tidak hanya itu, Menteri Pariwsata dan Ekonomi Kreatif juga mengunjungi objek-objek pariwisata di Kota Bengkulu.


Diawali dengan mengunjungi benteng peninggalan inggris  benteng Malborough. Benteng yang dibangun pada 1713 hingga tahun 1719 ini masih berdiri kokoh di kota Bengkulu. Situs kawasan ini berada dalam satu kawasan dengan objek wisata alam Pantai Tapak Paderi sehingga memberikan perpaduan objek Wisata alam dan Budaya.  Nama benteng ini merupakan nama seorang bangsawan dan pahlawan inggris yaitu John Churchill, Duke of Malborough 1. Benteng ini tergolong terbesar di kawasan asia.


Selanjutnya kunjungan ke Rumah Pengasingan Bung Karno. Rumah ini terletak di di tengah kota Bengkulu, tepatnya di jalan soekarno Hatta. Di Rumah Inilah Bung Karno diasingkan dari tahun 1938-1942 oleh Belanda.  Di tempat ini terdapat barang2 peninggalan bung karno, seperti sepda onthel yang biasa digunakan untuk berjalan-jalan dan juga buku-buku bacaan bung Karno. Tahun pendirian rumah ini tidak diketahui pasti. Rumah ini semula dimiliki oleh pedagang Tiong Hoa bernama Lhon Bwe Seng yang disewa oleh Belanda. Karena itu, sebagian dari arsitekturnya terdapat sentuhan budaya cina.  Di bagian belakang rumah ini  ada sebuah sumur tua yang dipercaya jika seseorang berwudhu di tempat ini kelak akan menjadi seorang  pemimpin.

Poligami...?



Juga janganlah ia mempunyai banyak isteri, supaya hatinya jangan menyimpang;  (Ulangan 17:17a)
Praktek poligami dikenal di kehidupan bangsa Israel kuno, hal ini bica dibaca di Hukum Poligami dan Praktek Poligami di dalam Alkitab, namun tidaklah disetujui oleh Firman Elohim, amanat Allah pada kitab Taurat Musa yang kelima di atas jelas berkata banyak isteri dapat menyimpangkan hati suami.
Alkitab mencatat efek-efek buruk atas kehidupan berpoligami, efek buruk ini menimpa baik pada pria pelaku poligami dan juga keluarga besarnya bahkan melanda masyarakat yang berhubungan dengannya.
Pria pertama yang melakukan praktek poligami adalah Lamekh, generasi kelima dari Kain, dan Kain ialah anak pertama Adam dan Hawa. Alkitab mencatat bahwa Kain adalah pria yang tidak bertanggung jawab, sombong dan pembunuh adik kandungnya sendiri. Kain tidak memiliki hati pertobatan di dalam hidupnya sekalipun telah dikutuki oleh Allah.
Ketika korbanya tidak diterima oleh Allah, langkah yang ia ambil adalah membunuh adiknya, bukannya intropeksi/ memeriksa diri sendiri tapi meluaskan roh iri hati dan kesombongan di dalam hidupnya. (Kejadian 4:3-8)
Ketika Allah bertanya kepada Kain tentang adiknya Habel, Kain bukannya menyesali tindakan yang penuh dosa ini (iri hati dan membunuh adalah 2 dari 10 Perintah Allah), ia malah menyawab dengan kasar kepada Pencipta-Nya: “Aku tidak tahu! Apakah aku penjaga adikku?” (4:9). Ia dikutuk menjadi petani pengembara yang tidak beruntung (4:14).
Lamekh mengambil isteri dua orang; yang satu namanya Ada, yang lain Zila. (Kejadian 4:19)
Kejahatan dan sikap buruk Kain terbawa kepada Lamekh. Pada suatu hari Lamekh pulang kerumahnya dan menyatakan kesombongannya hatinya didepan kedua istrinya: Berkatalah Lamekh kepada kedua isterinya itu: “Ada dan Zila, dengarkanlah suaraku: hai isteri-isteri Lamekh, pasanglah telingamu kepada perkataanku ini: Aku telah membunuh seorang laki-laki karena ia melukai aku, membunuh seorang muda karena ia memukul aku sampai bengkak; sebab jika Kain harus dibalaskan tujuh kali lipat, maka Lamekh tujuh puluh tujuh kali lipat.” (Kej 4:23-24)
Pada Kejadian pasal enam, firman Allah tertulis, “Ketika dilihat Allah, bahwa kejahatan manusia besar di bumi dan bahwa segala kecenderungan hatinya selalu membuahkan kejahatan semata-mata, maka menyesallah Allah, bahwa Ia telah menjadikan manusia di bumi, dan hal itu memilukan hati-Nya. (6:5-6). Pasal ketujuh tertulis, semua mahluk yang hidup terpaksa dimusnahkan oleh air bah, hanya keluarga Nuh yang tersisah, delapan orang.
Abraham, Sarah dan Hagar
Singkat cerita, manusia kembali bertambah banyak melalui ketiga anak-anak Nuh. Dan kejahatan kembali menguasai hati manusia. Elohim menyisihkan Abram – yang di kemudian hari Ia rubah namanya menjadi Abraham (Bapa Orang Percaya), sama sebagaimana Ia telah menyisihkan Nuh untuk maksud-Nya yang kudus dan mulia (Kejadian pasal 12).
Kitab Yesaya 5:12, berkata bahwa Abraham sendirian ketika ia dipanggil Elohim untuk rencana-Nya yang besar, dan kemudian Elohim memberikan kepadanya seorang istri, Sarah. Namun Sarah yang tidak mengerti rencana Elohim dan arti kata “satu tubuh” (Kejadian 2:24-25 dan Matius 19:4-5), ia dengan hikmat duniawinya sendiri mencoba menolong Elohim Yang Mahakuasa memberikan budak Mesirnya, Hagar, menjadi “satu tubuh” dengan suaminya Abram. Apa yang terjadi dari hasil pekerjaan penyetekan Sarah ini? Tentu Anda telah tahu. Kekacauan! Sebab ”satu tubuh” dengan ”benda asing di dalam sebuah tubuh” adalah dua hal yang berbeda!
”Satu tubuh” yang benar ialah seperti tangan atau kaki Anda sendiri yang melekat pada badan Anda, itu menyenangkan dan bermanfaat, itulah pekerjaan Allah. Sedangkan ”benda asing di dalam sebuah tubuh” adalah seperti tangan atau kaki seekor binatang yang dicangkokkan pada tubuh Anda, ini tidak menyenangkan dan membawa masalah pada tubuh Anda, inilah pekerjaan manusia.
Ingat bahwa Allah tidak memberikan kepada Adam seekor binatangpun ketika Ia melihat Adam tidak memiliki teman yang sepadan, Ia menciptakan Hawa.
Baru saja Hagar mengetahui bahwa ia hamil (mengandung benih Abraham) ia telah memberontak kepada Sarah. Pemberontakan ”benda asing” ini bukan saja membuat Sarah susah dan cemburu, tapi juga menghasilkan kekacauan pernikahan Abraham dan Sarah.
Lebih parah dari kedua masalah intern diantara ketiga orang ini ialah – apa yang Dunia alami sekarang:
Daud dan Batsyeba (istri dari Uria, tentara Daud) dan putranya Absalom
Alkitab mencatat bahwa dosa Daud yang paling besar adalah ia menginginkan istri orang lain. Ia tidak puas dengan dua istri yang ia telah miliki (1Sam 30:5), akibatnya ia terjerumus di dalam rencana pembunuhan atas tentaranya sendiri yang sangat setia kepadanya (2 Samuel 11).
Menginginkan dan memiliki istri orang lain, seperti yang Daud lakukan ini, adalah perkara besar di mata Allah: Beginilah firman Allah, Elohim Israel:… Mengapa engkau menghina Allah dengan melakukan apa yang jahat di mata-Nya? …Oleh sebab itu, pedang tidak akan menyingkir dari keturunanmu sampai selamanya, karena engkau telah menghina Aku dan mengambil isteri Uria, orang Het itu, untuk menjadi isterimu. (2Sam 12:9-10)
Parahnya praktek poligami Anda bisa gambarkan sebagai berikut: Daud adalah ahli strategi perang dan raja terbesar di Israel, daerah kekuasaannya sampai Syria dan sebagian Yordan (2 Samuel 5 dan 8).
Efek buruk praktek poligami Daud membuat rumah tangga sendiri porak poranda, Alkitab mencatat bahwa anak-anak Daud dari istri-istrinya ribut yang mengakibatkan banyak putra Daud mati ditangan orang-orangnya Absalom, putranya Daud dari anak perempuan raja Gesur (Syria) yang ditaklukannya (2Samuel 13). Raja Daud tidak menyangka bahwa anaknya sendiri, Absalom, adalah musuh dalam selimut, berencana membunuhnya dan merencanakan dirinya sendiri raja atas Israel. (pasal 15 dan 17).
Salomo dan para istrinya.
Ia mempunyai tujuh ratus isteri dari kaum bangsawan dan tiga ratus gundik; isteri-isterinya itu menarik hatinya dari pada Allah. Sebab pada waktu Salomo sudah tua, isteri-isterinya itu mencondongkan hatinya kepada elohim (gods/ ilah-ilah) lain, sehingga ia tidak dengan sepenuh hati berpaut kepada Allah, Elohimnya, seperti Daud, ayahnya. Demikianlah Salomo mengikuti Asytoret, dewi orang Sidon, dan mengikuti Milkom, dewa kejijikan sembahan orang Amon, dan Salomo melakukan apa yang jahat di mata Allah, dan ia tidak dengan sepenuh hati mengikuti Allah, seperti Daud, ayahnya. (1Ki 11:3-6)
Betapa buruknya praktek poligami bisa dilihat disini, Alkitab berkata tentang kebijaksanaan Salomo sebagai berikut: Dan Elohim memberikan kepada Salomo hikmat dan pengertian yang amat besar, serta akal yang luas seperti dataran pasir di tepi laut, sehingga hikmat Salomo melebihi hikmat segala bani Timur dan melebihi segala hikmat orang Mesir. (1Raja 4:29-30). Efek buruk praktek poligami dapat membuat pria yang sangat bijaksana bisa menjadi orang bodoh: menyembah benda mati alias berhala!
Buah dari Poligami  adalah hilangnya keharmonisan pada pasangan suami-istri pertama. Kecembuan dan persaingan yang tidak sehat akan terjadi di antara istri-istri yang dipoligami, dan menjalar kepada anak-anak mereka. Alkitab di Perjanjian Lama membuktikan itu.

BAHKAN.....

YESUS MELURUSKAN POLIGAMI DAN KAWIN-CERAI


Yesus meluruskan pandangan tentang poligami dan tidak membiarkan orang-per-orang mengikuti nafsu-diri dan tegar-tengkuknya untuk mencari-cari celah berpoligami.

Sampai sekarangpun, manusia tidak berhenti berdalih bahwa poligami itu adalah bagian dari perbuatan mulia, sejajar dengan menolong, "mensedekah-kan" dirinya kepada perempuan yang belum mandiri atau para janda, atau menyeimbangkan statistik porsi wanita yang jumlahnya lebih banya ketimbang jumlah pria, dst…

Pendalihan bahkan belanjut dengan membawa keabsahan sejumlah nama-nama nabi-nabi dan raja yang berpoligami yang dicatat dalam Alkitab. Padahal poligami nabi-nabi dan praktek menceraikan istri dimasa lalu tidaklah berarti bahwa Allah pernah melegalkan hal tersebut. Tak ada sepotongpun Firman dan izin Allah untuk itu. Yesus meluruskannya dan menuding asal-usul kesalahan ini sebagai akibat dari ketegaran hati manusia yang cenderung memaksakan perceraian dan poligami :


* Matius 19:4-8
19:4 Jawab Yesus: "Tidakkah kamu baca, bahwa Ia yang menciptakan manusia sejak semula menjadikan mereka laki-laki dan perempuan?
19:5 Dan firman-Nya: Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayah dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging.
19:6 Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia."
19:7 Kata mereka kepada-Nya: "Jika demikian, apakah sebabnya Musa memerintahkan untuk memberikan surat cerai jika orang menceraikan isterinya?"
19:8 Kata Yesus kepada mereka: "Karena ketegaran hatimu Musa mengizinkan kamu menceraikan isterimu, tetapi sejak semula tidaklah demikian.


Terbukti sampai kinipun orang-orang tetap sama memaksakannya dengan pelbagai dalil.

Yesus memperingatkan agar manusia kembali kepada fitrahnya, yaitu bahwa sejak semula Allah men-design institusi perkawinan dengan mempersatukan satu orang laki-laki kepada satu orang perempuan :


* Matius 19:4-6
19:4 Jawab Yesus: "Tidakkah kamu baca, bahwa Ia yang menciptakan manusia sejak semula menjadikan mereka laki-laki dan perempuan?
19:5 Dan firman-Nya: Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayah dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging.
19:6 Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia."


Begitu seriusnya persatuan dan kesatuan suami istri itu terlihat ketika Yesus mencela kasus peceraian (yang terjadi bukan karena zinah) yang sekalipun sudah terlanjur cerai, namun statusnya masih dianggapNya tetap terikat dalam kesatuan perkawinan.


STATUS-QUO ini dicerminkan lewat ayat-ayat sbb :

"Setiap orang yang menceraikan istrinya, maka ia hidup dalam perzinahan terhadap istrinya itu. Dan siapapun yang kawin dengan perempuan itu, ia berbuat zinah!" (lihat Matius 1-9; Markus 10:1-12).

Oleh sebab itu dari sejak semula, dan sampai sekarang, Allah tetap melarang umat-Nya berpoligami.

Rabu, 13 Juni 2012

A Strategy From God


A Strategy From God

There are 7 mountains that shape and influence the destiny of the culture. They are the mountain of Government, Education, Media, Arts & Entertainment, Religion, Family and Business. Over the years the church slowly retreated from its place of influence on these mountains, leaving a void now filled with darkness. The battle for dominion over God’s creation and the souls of people are still raging.

While the mountain of Business, where people build for the Glory of God or man, fuels & funds all the other mountains. Are the resources from the mountain of Business being consecrated for the Kingdom of God or captured for the powers of darkness? Those who lead the mountain of business control what influences our culture.

When we lose our influence, we lose the culture. And when we lose the culture we fail to advance the Kingdom of God. What kind of world are we leaving for our children and grand children? As long as the business mountain is held by enemies of the Gospel, funding for the other mountains will always be constraint. And any efforts to advance the Kingdom of God will be hindered.

It’s time to fight for them. Take back these mountains of influence.

Selasa, 12 Juni 2012

Takaran Teh yang Ampuh Usir Diabetes

BUKAN hanya nikmat disajikan baik dalam keadaan dingin maupun hangat, teh ternyata juga mampu mengurangi risiko diabetes hingga 20 persen. Demikianlah kesimpulan dari sebuah penelitian yang dikutip dari Daily Mail pada 5 Mei 2012.

Studi yang dilangsungkan di Eropa ini bermula dari penelitian terhadap kebiasaan minum air seduhan daun teh sebanyak empat cangkir per hari.
Christian Herder dari Leibniz Center untuk Diabetes Research di Heinrich Heine University di Dusseldorf, Jerman, mengatakan, analisis sebelumnya menunjukkan, ada hubungan konsumsi teh dengan penurunan terbentuknya penyakit diabetes tipe 2 terhadap seseorang.

"Obesitas adalah faktor besar dalam pembentukan penyakit diabetes tipe 2, tetapi jenis asupan seseorang punya faktor besar. Salah satu faktor asupan yang menarik adalah konsumsi teh," ungkap Herder.

Baginya, konsumsi teh mengurangi risiko diabetes tipe 2 dengan mempengaruhi glukosa pencernaan, penambahan glukosa, dan melindungi sel-sel beta dari kerusakan akibat radikal bebas. Manfaat menguntungkan ini berasal dari polifenol yang terdapat dalam teh.

"Mengkonsumsi minimal empat gelas teh per hari berkhasiat menurunkan 20 persen risiko terbentuknya masalah diabetes seseorang. Sementara bila hanya mengkonsumsi tiga gelas atau kurang per hari, tidak menurunkan risiko diabetes, hal ini dibandingkan dengan orang yang tidak mengkonsumsi teh sama sekali," lanjut Herder.

Meski demikian, dalam laporan ini tidak dijelaskan mengenai jenis teh yang mampu mengurangi risiko diabetes. Namun, peneliti menekankan untuk tidak mencampur gula atau jenis pemanis buatan lainnya ke dalam minuman teh Anda.
http://www.youtube.com/watch?v=5cG4QBSU4V8

hari ini...first date with my blog